HOME

Selasa, 12 April 2011

DATA PSIKOSOSIAL DALAM ASKEP

DATA PSIKOSOSIAL DALAM ASKEP
1.     Pengertian Kebutuhan Psikososial:
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif .

2.   Status Emosi
Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman. Schultz (1966) Merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan interpersonal untuk inklusi, control dan afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapt berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.
Rentang Respon Emosional :

RENTANG RESPONS EMOSIONAL
Respons Adaptif                                                                               Respons Maladaptif

Kepekaan emosional
Reaksi berduka takterkomplikasi
Supresi emosi
Penundaan reaksi berduka
Depresi/mania

Pengertian:
a.       Kepekaan emosional
adalah Respons emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan eksternal sesorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri.


b.      Reaksi berduka takterkomplikasi
Terjadi sebagai respons terhadap kehilangan dan tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilngan yang nyata serta terbenam dalam proses berdukanya.
c.       Supresi emosi
Mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri, pelepasan dari keterikatandengan emosi atau penalaran terhadap semua aspek dari dunia afektif seseorang.
d.      Penundaan reaksi berkabung
Ketidakadaan yang persisten respons emosional terhadap kehilangan . ini dapat terjadi pada awal proses berkabung dan menjadi nyata pada kemunduran proses, mulai terjadi atau keduanya. Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun.
e.       Depresi atau melankolia
Suatu kesedihan atau perasaan berduka berkepanjangan. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena, tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit atau klinik.

3.         Konsep Diri
§ KD adalah Semua perasaan, kepercayaan dan nilai yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
§ Berkembang secara bertahap,  saat bayi mulai mengenal dan membedakan diri dengan orang lain.
§ Pembentukan KD dipengaruhi asuhan orang tua dan lingkungan.
§ Tercapai aktualisasi diri ( Hirarkhi maslow) → Perlu KD yang sehat.

Komponen KD :
1.     Body Image ( Citra tubuh)
§ Sikap terhadap tubuh secara sadar dan tidak sadar
§ Mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, dan fungsi penampilan tubuh dulu dan sekarang
2.     Ideal diri
§ Persepsi individu → bagaimana harus berprilaku sesuai standar prilaku.
§ Akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3.     Harga diri (HD)
§ Penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis → sejauh mana prilaku memenuhi ideal diri.
§ Sukses → HD tinggi, gagal → HD rendah
§ HD diperolah dari diri sendiri dan orang lain.
4.     Peran diri (PD).
§ Pola sikap, prilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.
5.     Identitas Diri
§ Kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek dari KD sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Faktor yang mempengaruhi KD :
1.      Tingkat perkembangan dan kematangan
Dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak
2.      Budaya
Usia anak → nilai diadopsi dari orang tua.
3.      Sumber eksternal dan internal
Eksternal → Dukungan masyarakat, ekonomi yang bagus.
Internal → humoris, agamis, berpendidikan
4.      Pengalaman sukses dan gagal → meningkatkan/menurunkan KD.
5.      Stresor
Stresor (perkawinan, pekerjaan baru, ujian, ketakutan, PHK, dll), jika koping tidak efektif → depresi, menarik diri dan kecemasan.
6.      Usia, keadaan sakit dan trauma → mempengaruhi persepsi diri
Kriteria Kepribadian sehat :
1.      Citra tubuh yang positif dan kuat
2.      ideal dan realitas
3.      Konsep diri yang positif
4.      Harga diri yang tinggi
5.      Kepuasan penampilan peran
6.      Identitas jelas.
Ciri konsep diri rendah (carpenito, 1995)
1.      Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu.
2.      Tidak mau berkaca
3.      Menghindari diskusi tentan topic dirinya.
4.      Menolak usaha rehabilitasi.
5.      Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
6.      Menginglari perubahan pada dirinya.
7.      Peningkatan ketergantungan pada orang lain.
8.      Adanya tanda keresahan seperti marah, putus asa, menangis.
9.      Menolak berpartisipasi dalam perawatan diri.
10.  Tingkah laku merusak, seperti penggunaan narkoba.
11.  Menghindari kontak social.
12.  Kurang percaya diri.
·        SPIRITUAITAS
Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :
1)      Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2)      Menemukan arti dan tujuan hidup,
3)      Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4)      Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.
Mempunyai kepercayaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian.Pertama kepercayaan didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam, Kristen, Budha, dan lain-lain. Kedua, kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Ketuhanan, Kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau kuasa, sesuatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan (belief) dan keyakinan sepenuhnya (action), harapan (hope), harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, dan perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Harapan juga merupakan energi yang bisa memberikan motivasi kepada individu untuk mencapai suatu prestasi dan berorientasi kedepan.
 Agama adalah sebagai sistem organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan dengan jelas secara lahiriah mengenai spiritualitasnya. Agama adalah suatu sistem ibadah yang terorganisir atau teratur.
Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual, dan kesadaran spiritual. Dimensi spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal, fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
Kata spiritual sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Untuk memahami pengertian spiritual dapat dilihat dari berbagai sumber. Menurut Oxford English Dictionary, untuk memahami makna kata spiritual dapat diketahui dari arti kata-kata berikut ini : persembahan, dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi fisik, perasaan atu pernyataan jiwa, kekudusan, sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembanga pemikiran danperasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubngan dengan organisasi keagamaan. Sedangkan berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara berpikir dan bertingkah laku seseorang.
Berdasarkan konsep keperawatan, makna spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna, harapan, kerukunan, dan sistemkepercayaan (Dyson, Cobb, Forman,1997). Dyson mengamati bahwa perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan dengan seseorang dengan dirinya sendiri, orang lain dan dengan Tuhan. Menurut Reed (1992) spiritual mencakup hubungan intra, inter, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam ,dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000).
Para ahli keperawatan menyimpilkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar